Halaman

Jumat, 17 Februari 2012

Gagasan


Hindari Anarkisme!
Mahasiswa sebagai agent of control memang tak wajar jika hanya berdiam diri. Mahasiswa berkewajiban untuk mengontrol gerak langkah pejabat dalam mengatur negeri. Sejauh ini, mahasiswa tampaknya sudah menjalankan perannya tersebut dengan berupaya mengkritisi cara kerja elite politik yang belakangan ini tidak memberi kepuasan pada rakyat.  Cara menyampaikan aspirasi yang mereka lakukan  lebih cenderung pada tindakan-tindakan anarkis yang membahayakan, aksi demonstrasi dan aksi bakar diri misalnya. Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang Hutagalung di depan Istana Presiden kemarin cukup menjadi contoh tindakan mahasiswa yang kurang tepat.
                       Prilaku anarkis tentu mencerminkan sosok mahasiswa yang terlalu terburu-buru dan gegabah dalam mengambil tindakan yang mengandung riskan tersebut. Mahasiswa terkesan menonjolkan egosentrisme sebelum terlebih dahulu mengambil tindakan yang lebih sopan dan terpuji. Dalam Islam, aksi demonstrasi –apalagi bakar diri- adalah alternatif terakhir dalam  menyampaikan aspirasi.
                       Islam melarang seseorang atau sekelompok orang melakukan demonstrasi sebelum melakukan aksi yang lebih santun, seperti mengirim surat terlebih dahulu atau mengajak berunding dalam forum yang lebih tertutup, sebagaimana hadis Nabi Saw. man kaanat ‘indahu nashihatun lidzi sulthanin fala yukallimhu biha ‘alaniyatan wal ya’khudz biyadihi falyakhlu bihi. Nah, inilah yang seharusnya diutamakan oleh mahasiswa. Baru jika opsi pertama ini tidak mempan, demonstrasi boleh dilakukan. Tapi dengan catatan, dalam tataran praktiknya harus tetap mengindahkan nilai-nilai agama dan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar