Hindari
Anarkisme!
Mahasiswa sebagai
agent of control memang tak wajar jika hanya berdiam diri. Mahasiswa
berkewajiban untuk mengontrol gerak langkah pejabat dalam mengatur negeri. Sejauh
ini, mahasiswa tampaknya sudah menjalankan perannya tersebut dengan berupaya
mengkritisi cara kerja elite politik yang belakangan ini tidak memberi kepuasan
pada rakyat. Cara menyampaikan aspirasi
yang mereka lakukan lebih cenderung pada
tindakan-tindakan anarkis yang membahayakan, aksi demonstrasi dan aksi bakar
diri misalnya. Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang Hutagalung di depan
Istana Presiden kemarin cukup menjadi contoh tindakan mahasiswa yang kurang tepat.
Prilaku anarkis tentu mencerminkan
sosok mahasiswa yang terlalu terburu-buru dan gegabah dalam mengambil tindakan
yang mengandung riskan tersebut. Mahasiswa terkesan menonjolkan egosentrisme
sebelum terlebih dahulu mengambil tindakan yang lebih sopan dan terpuji. Dalam
Islam, aksi demonstrasi –apalagi bakar diri- adalah alternatif terakhir dalam menyampaikan aspirasi.
Islam melarang seseorang
atau sekelompok orang melakukan demonstrasi sebelum melakukan aksi yang lebih
santun, seperti mengirim surat terlebih dahulu atau mengajak berunding dalam
forum yang lebih tertutup, sebagaimana hadis Nabi Saw. man kaanat ‘indahu
nashihatun lidzi sulthanin fala yukallimhu biha ‘alaniyatan wal ya’khudz
biyadihi falyakhlu bihi. Nah, inilah yang seharusnya diutamakan oleh
mahasiswa. Baru jika opsi pertama ini tidak mempan, demonstrasi boleh dilakukan.
Tapi dengan catatan, dalam tataran praktiknya harus tetap mengindahkan
nilai-nilai agama dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar